Selasa, 25 Februari 2014

perbedaan tari pergaulan

disini saya akan membahas perbedaan tari pergaulan yang ada di bali dan sunda

1.tari joget bumbum
tari bali yang di gunkan sebagai tari pergaulan ada banyak salah satunya adalah tari joget bumbum. karena berbeda dengan tari bali pada umum yang gerakannya halus juga mengutamkan keindahan beda dengan tari joget bumbum yang mengutamkan gerakan erotis dan juga memberi penonton tontonan yang dapat membuat mata melek meski ada pula tari sejenis ini yang sopan, dari gamelan yang mengiri tari ini pun juga ber beda pada umumnya tari bali menggunakan gamelan rancak bali tetapi dalam tari joget bumbum menggunakan alat musik seperti gambang yang terbuat dari bilah bilah bambu yang di sesuikan dengan nada dan juga ada beberapa alat musik yang turut serta ikut dalam gamelan pengiring tarian ini tari ini menggunakan properti berupa kipas juga menggunkan mahkota seperti mahkota tari legong cuman aga berbeda 
tarian ini umumnya di senangi para kaum lelaki karena penari perumpuan yang menarikan tarian ini harus berpakaian agak sedikit fulgar tetapi tarian ini mulai di gemari lagi dan di buat lebih sopan.

2.tari jaipong
tari jaipong adalah tari primadona d jawa barat tarian ini sangat menjamur di berbagai kalangan masyarakat tidak hanya kalangan orang tua saja yang suka pemudapun ada juga yang menyukai jaipong meski di dominan oleh orang lanjut usia tarian ini sudah berkembang sangat pesat bkan hanya sebagai hiburan masyarakat tpi juga sekarang di gunakan sebagai tarian untuk menyambut tamu, tari jaipong menggukan goyangan pinggul yang tidak pulgar dan juga tari jaipong menggunakan pakaian yang sopan dan selalu menggukan kebaya lengan panjang juga sinjanga(kain batik)yang di gukan sebagai bawahanya tetapi sekarang kostum tari jaipong mulai mengalami perkembangan yang sangat pesat dan kostumnya juga lebih beragam dan cantik.


3.tari lengger 
banyak jenis tari lengger yang ada di daerah banyumas dan sekitarnya

Sabtu, 22 Februari 2014

tari badaya sunda



Biasanya tarian badaya digelar dalam upacara kenegaraan di pemerintahan, baik kabupaten maupun kota. Namun kali ini, tari badaya ditarikan di sebuah gedung teater tertutup berkapasitas 650 orang untuk menyambut para siswa SMA yang sengaja diundang untuk memberikan apresiasi.

Pasalnya, sudah dipastikan anak-anak SMA ini belum pernah menyaksikan tari badaya, yakni sebuah tarian yang termasuk dalam rumpun tari wayang. Mereka biasanya menyaksikan modern dance, boyband, dan girlband. Tapi saat disuguhi tarian yang termasuk tarian menak, para siswa banyak yang terbengong-bengong. Bahkan ada yang enggan mengedipkan matanya. Melotot terus seolah tidak mau lepas satu gerakan pun. Tentunya hal ini merupakan suatu yang positif bagi perkembangan tarian tradisional.

Para penari tampil mengenakan kostum berwarna biru muda dipadu kain batik rereng pakis menambah keanggunan para penari. Mereka menari mengikuti irama gamelan yang ditabuh secara live. Gerakan pokok menari pun mereka suguhkan, seperti adeg-adeg, jangkung ilo, mincid, keupat, gedut, kiprahan, tindak tilu, engkek gigir, mamadapan, dan calok sembahan. Semua disuguhkan ngaguluyur sehingga tarian tersebut begitu indah.

Tari badaya mengandung karakter putri Sunda mencerminkan pribadi yang energik, adaptif, dan inovatif dalam membangun sisi femininnya. Ini dapat dibedakan dengan tarian putri dari Jawa dan Bali. Karakter putri Jawa lebih mengutamakan kehalusan, keteraturan, dan pengendalian dalam mewujudkan sikap feminin. Sedangkan karakter putri Bali mengutamakan kontras dan kemandirian dalam mewujudkan sisi femininnya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa nilai-nilai feminitas dalam ketiga wilayah budaya yang mempunyai persamaan akar sejarah ini telah berkembang dan diwarnai oleh napas budaya masing-masing.

Di tanah Sunda atau Priangan ada perbedaan tentang tari badaya, yakni berdasarkan penciptanya. Pertama tari badaya karya R. Sambas lahir dari kalangan menak dan termasuk ke dalam rumpun tari keursues. Kedua tari badaya karya Iyus Rusliana yang lahir dari cerita pewayangan sehingga termasuk ke dalam rumpun tari wayang. Akan tetapi, kedua tarian ini mempergunakan lagu yang sama sebagai musik pengiringnya, yaitu lagu "Kawitan Batarubuh" dan "Naik Lagu Badaya".

Terciptanya tarian badaya karya R. Sambas karena ada keinginan untuk mencoba mencari suasana baru dengan menampilkan wanita sebagai penari, namun bukan berarti tidak ada tarian wanita. Hanya yang menariknya hampir selalu dilakukan oleh laki-laki. Sedangkan tari badaya karya Iyus untuk merefleksikan keberadaan perempuan dalam sebuah tarian wayang.

Persamaan dan perbedaan lainnya secara fisik dapat dilihat dari gerakan-gerakannya dan penataan kostum. Kedua tarian ini memiliki kelebihan dan kekhasan masing-masing dan dapat hidup berdampingan dalam mengisi kekhasan tari-tarian di Jawa Barat dan semoga akan terus berlangsung hidup sesuai dengan keadaan dan kemajuan zaman.

Kamis, 20 Februari 2014

tentang tari

tari merak
merupakan salah satu ragam tarian baru yang mengekspresikan kehidupan burung merak, tata cara dan gerakanya di ambil dari kehidupan burung merak  yang di angkat ke pentas oleh seniman Raden tjetje somantri tarian di di tarikan oleh beberapa penari yang memakai kostum dengan corak khas burung merak yang berwana hijau tapi dengan perkembangan yang sangat pesat tari merak tidak hanya menggunakan kostum berwarna hijau terang tetapi dengan beragam warna yang cantik dan mencolok dan beberapa penari merak memiliki peran sebagai merak jantan dan betina
gending yang di gunakan dalam tari merak adalah ghending macan ucul gerakan tari merak sangat gemulai karena mengisahkan merak yang sedang bermesraan



Senin, 17 Februari 2014

ragam gerak tari sunda

Ragam Gerak dan Iringan Tari Sunda 


disini ada 3 jenis tari yang di angkat berikut deskripsi dan penjelasannya.
 
1. Tari Keurseus 

Gerak pokok :
  1. Adeg-adeg, yaitu gerak pembuka tarian pada kedudukan berdiri pertama.
  2. Jangkung Ilo, yaitu gerak pembuka suatu bagian tari.
  3. Gedig, yaitu gerak langkah ditempat dengan tekanan badan.
  4. Mincid, yaitu gerak langkah dengan kaki menyentuh lantai.
  5. Keupat, yaitu gerak yang menunjukkan gerak berjalan.
  6. Engkeg gigit, yaitu gerak langkah kesamping.
Untuk iringan tari keurseus disesuaikan dengan watak/karakteristik tarian tersebut. Terbagi 4 macam :
  1. Layepan, tari ini bersifat lungguhm halus diiringi gending yang berirama lambat seperti gending Udan Mas dan Sulajana,
  2. Nyatria, tari ini bersifat lenyap/halus hanya tempo/iramanya agak cepat dan iringannya adalah gending Gawil dang ending Kakacangan.
  3. Monggawa, tari ini bersifat gagah, kuat berirama, sedangkan pengiringnnya adalah gending Panglima dang ending Bendrong.
  4. Ngalana, tari ini bersifat gagah, gembira, dan berirama cepa, pengiringnnya sama dengan Monggawa.
2. Tari Topeng 

Gerak pokok:
  1. kuda-kuda/adeg/adeg
  2. ketupat
  3. tincak opat
  4. mincid gigit
  5. pablang/barongsay
  6. bata rubuh
  7. mincid gelayar
  8. mamandapan
iringan tarinya berbeda-beda, yaitu
  1. Tari Topeng Panji diiringi gending Kembang Sungsang
  2. Tari Topeng Samba diiringi gending Kapas
  3. Tari Topeng Kelana diiringi gending Gonjing
  4. Tari Topeng Tumanggung diiringi gending Tumanggungan
3.Tari Arjuna 

Ragam gerak:
  1. Sembahan awal.
  2. Adeg-adeg.
  3. Jangkung Ilo
  4. Gedut
  5. Mincid
  6. Keupat
  7. Tindak tilu
  8. Mamandapan
  9. Baksarai

tarian

Tarian Daerah merupakan adat budaya Indonesia yang wajib kita lestarikan, saking banyaknya tarian derah yang ada di Indonesia sehingga kadang membuat kita tidak mengerti asal tarian daerah tersebut, dan sebagai pemuda Indonesia kita wajib mengetahui nama-nama tarian daerah seluruh Indonesia paling tidak tahu dulu, dan lebih baiknya kita mempelajari agar kebudayaan asli kita ini tidak di rebut atau di claim oleh Negara lain

1. Provinsi DI Aceh / Nanggro Aceh Darussalam / NAD
Tari Tradisional : Tari Seudati, Tari Saman Meuseukat

2. Provinsi Sumatera Utara / Sumut
Tari Tradisional : Tari Serampang Dua Belas, Tari Tor-tor

3. Provinsi Sumatera Barat / Sumbar
Tari Tradisional : Tari Piring, Tari payung

4. Provinsi Riau
Tari Tradisional : Tari Tanduk, Tari Joged Lambak

5. Provinsi Jambi
Tari Tradisional : Tari Sekapur Sirih, Tari Selampit Delapan

6. Provinsi Sumatera Selatan / Sumsel
Tari Tradisional : Tari Tanggai, Tari Putri Bekhusek

7. Provinsi Lampung
Tari Tradisional : Tari Jangget, Tari Melinting

8. Provinsi Bengkulu
Tari Tradisional : Tari Andun, Tari Bidadei Teminang

9. Provinsi DKI Jakarta
Tari Tradisional : Tari Topeng, Tari Yapong

10. Provinsi Jawa Barat / Jabar
Tari Tradisional : Tari Topeng Kuncaran, Tari Merak, Tari Jaipong

11. Provinsi Jawa Tengah / Jateng
Tari Tradisional : Tari Serimpi, Tari bambangan Cakil

12. Provinsi DI Yogyakarta / Jogja / Jogjakarta
Tari Tradisional : Tari Serimpi Sangupati, Tari Bedaya

13. Provinsi Jawa Timur / Jatim
Tari Tradisional : Tari Remong, Tari Reog Ponorogo

14. Provinsi Bali
Tari Tradisional : Tari Legong, Tari Kecak, Tari Pendet

15. Provinsi Nusa Tenggara Barat / NTB
Tari Tradisional : Tari Mpaa Lenggo, Tari Batunganga

16. Provinsi Nusa Tenggara Timur / NTT
Tari Tradisional : Tari Perang, Tari Gareng Lameng

17. Provinsi Kalimantan Barat / Kalbar
Tari Tradisional : Tari Monong, Tari Zapin Tembung

18. Provinsi Kalimantan Tengah / Kalteng
Tari Tradisional : Tari Balean Dadas, Tari Tambun dan Bungai

19. Provinsi Kalimantan Selatan / Kalsel
Tari Tradisional : Tari Baksa Kembang, Tari Radap Rahayu

20. Provinsi Kalimantan Timur / Kaltim
Tari Tradisional : Tari Perang, Tari Gong

21. Provinsi Sulawesi Utara / Sulut
Tari Tradisional : Tari Maengkat, Tari Polo-palo

22. Provinsi Sulawesi Tengah / Sulteng
Tari Tradisional : Tari Lumense, Tari Pule Cinde

23. Provinsi Sulawesi Tenggara / Sultra
Tari Tradisional : Tari Dinggu, Tari Balumpa

24. Provinsi Sulawesi Selatan / Sulsel
Tari Tradisional : Tari Bosara, Tari Kipas

25. Provinsi Maluku
Tari Tradisional : Tari Lenso, Tari Cakalele

26. Provinsi Irian Jaya / Papua
Tari Tradisional : Tari Musyoh, Tari Selamat datang